a-site-navigation -->

Corn Dog Mozzarella

CORN DOG MOZZARELLA

1. Bahan-bahan yang diperlukan

VIDEO: Resep Corn Dog Mozzarella, Jajanan Korea yang Endes Banget!
  • biji jagung kering
  • 250 gram mozzarella
  • 200 gram tepung terigu
  • 2 sendok teh baking powder
  • 1 sendok makan gula pasir
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1/2 sendok teh lada bubuk
  • 1 butir telur
  • 200 ml susu cair full cream
  • minyak goreng
  • tepung roti
  • tusuk sate

2. Cara membuat corn dog mozzarella

VIDEO: Resep Corn Dog Mozzarella, Jajanan Korea yang Endes Banget!
  1. Pertama, blender kasar biji jagung kering, lalu ayak hingga halus. Hasil ayakan itu disebut corn meal.
  2. Potong keju mozzarella berupa balok. Masing-masing tusuk dengan tusuk sate. 
  3. Siapkan wadah untuk tepung terigu. Gulingkan keju mozzarella yang sudah ditusuk ke tepung terigu.
  4. Simpan keju mozzarella yang sudah dibalut tepung itu ke dalam kulkas agar tidak meleleh.
  5. Campur tepung terigu, corn meal, gula pasir, garam, dan lada. Aduk hingga merata.
  6. Masukkan telur ke dalam campuran adonan tersebut. Tuang susu cair sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga mengental.
  7. Masukkan adonan ke kulkas selama 15 menit.
  8. Setelah 15 menit, keluarkan adonan dan keju mozzarella dari kulkas. Celupkan mozzarella yang sudah ditusuk ke adonan hingga terbalut seluruhnya.
  9. Gulingkan mozzarella yang telah dibalut adonan ke tepung roti hingga tertutup seluruh permukaannya.
  10. Panaskan minyak goreng dalam wajan. Goreng corn dog mozzarella ke dalam minyak panas hingga berwarna kecokelatan. 
  11. Setelah matang, tiriskan, dan siapkan di piring saji.
  12. Kamu bisa tambahkan saus tomat, mayonais, atau saus sambal sesuai selera.
Share:
Read More

Bunga Kertas

Cara Membuat Bunga Sakura dari Kertas Krep


Bunga Sakura dari Kertas Krep

Alat-alat yang dibutuhkan:
  1. Gunting
  2. Penggaris
  3. Pensil
  4. Pot kecil
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
  1. Kertas Krep aneka warna
  2. Lem Kertas
  3. Benang
  4. Kertas Koran
  5. Kawat kecil untuk membuat tangkai bunga
  6. Isolasi warna
Untuk membuatnya tangkainya Anda bisa menggunakan kawat kemudian dililit kertas atau benang agar mirip dengan ranting asli. Tetapi jika tidak mau repot, Anda bisa menggunakan ranting yang sudah kering dan di awetkan. Selain itu siapkan kertas krep dengan 3 warna yang berbeda yakni kuning, merah muda dan hijau tua. Setelah kedua bahan di atas siap untuk membuat bunga kertas bisa mengikuti langkah-langkahnya di bawah ini.

Langkah  Membuat Bunga Sakura dari Kertas

  • Gunting kertas krep warna hijau dan kuning dengan ukuran 1 x 10 cm, kemudian kertas warna merah muda dengan ukuran 5 x 10 cm.
  • Selanjutnya lipat kertas krep warna pink kemudian potong menjadi lima bagian dengan bentuk memanjang dan lonjong seperti bentuk kelopak bunga sakura.
  • Hasil dari pemotongan di atas akan menghasilkan 5 bagian kelopak yang masing-masing ada 2 tumpuk kelopak.
  • Selanjutnya adalah membuat putik bunga dengan kertas krep warna kuning. Buat lipatan kertas krep warna kuning agak panjang sehingga memudahkan untuk menempelkan kelopak pada ranting.
  • Setelah putik bunga jadi, tempelkan satu per satu kelopak bunga pada putik sampai membentuk seperti mahkota.
  • Selanjutnya tutup bagian putik dengan kertas krep warna hijau agar terkesan seperti sebuah tangkai bunga asli.
  • Ulangi langkah di atas untuk membuat bunga sakura pada ranting yang lain. Ulangi langkah tersebut sampai semua ranting terisi dengan bunga yang indah.
Share:
Read More

PKWU 2

Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Membangun Karakter Mandiri


 Prakarya dan Kewirausahaan merupakan mata pelajaran baru dalam Kurikulum 2013. Prakarya dan Kewirausahaan mendidik dan memberi pelatihan bagi seluruh murid se Indonesia agar menjadi seorang enterpreneur yang dapat terus berkembang tanpa harus takut pada bos dan menunggu mutasi untuk naik pangkat. Dengan Prakarya dan Kewirausahaan membangun sikap ulet, disiplin, sabar, mandiri, dan belajar memiliki relasi luas untuk berdagang. Saya pun turut merasakan mata pelajaran ini dan praktiknya secara langsung. Standar kompetensi PKWU berawal dari pemikiran ekonomis, budaya, dan sosiologis. Kemudian bidang lingkup materi PKWU adalah
  1. Kerajinan Tangan; dikaitkan dengan nilai pendidikan yang diwujudkan dalam prosedur pembuatan.
  2. Rekayasa; memecahkan permasalahan sehari-hari dengan efektif dan mendayagunakan teknologi semaksimal mungkin.
  3. Pengolahan; membuat, memroduksi suatu hal atau barang yang dapat bermaslahat.
  4. Budi Daya; berpangkal dari cultivation, yakni menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda atau makhluk agar dapat tumbuh dan berkembang biak.
Nah, di semester pertama saya sekolah yakni kelas X Semt 1, PKWU diisi dengan Rekayasa berupa pembuatan logo, design dan sejenisnya menggunakan Corel Draw dan Photoshop. Lalu pada semester ke 3 di kelas XI, kami belajar mengenai rekayasa teknologi dan budi daya perikanan. Kami melakukan wawancara kepada pembudidaya ikan di Klaten atau Jogja untuk mendapatkan informasi mengenai budi daya ikan yang sesungguhnya. Kemudian di semester terakhir ini kami mempelajari pengolahan dan kewirausahaan. Pertama, kami melakukan wawancara kepada sesama teman sekelas yang sudah memulai kewirausahaan sebelumnya. Teman yang menjadi narasumber ialah reseller sepatu, blogger, designer logo dan kaos, jajanan dan masih banyak lagi. Kemudian kami menyimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan hal tidak mudah, tapi juga bisa dilakukan oleh semua orang.
Sebelum mengenal kewirausahaan, saya pun sudah memulai berwirausaha. Saya bukan seorang pedagang makanan yang pandai, karena saya suka ngemil dan pasti jualan saya akan habis saya makan sendiri. Saya bukan seorang reseller yang produktif, karena saya sulit memilih tengkulak yang benar-benar menjadi produsen. Saya juga bukan seorang koki hebat, karena saya kurang bisa memasak enak. Tapi saya memiliki hobi bongkar pasang. Sejak kecil saya sangat menyukai mengotak-atik barang seperti bunga plastik, jam rusak, dan lainnya, terkadang saya disebut destroyer. Setelah saya mengenal handy craft, saya tidak lagi membongkar barang dengan tanpa alasan. Kini saya menggeluti usaha scrapbookdan album fold dengan bahan utama kertas. Selain mengurangi kerugian akibat sifat keingin tahuan saya, handy craft juga mampu mengembangkan hobi yang saya miliki. Namun, untuk masalah finansial, saya tidak mematok harga tinggi, karena saya telah senang saat hobi ini tersalurkan dengan positif. Sistem yang saya gunakan adalah Preorder dan COD. Alhamdulillah, sudah 2 order yang saya terima.
Selang 2 minggu membuka usaha scrapbook, guru pengampu PKWU memberi tugas bagi seluruh muridnya untuk mencoba membuka usaha kecil-kecilan sebagai implementasi PKWU sederhana. Dengan jangka waktu 4 minggu atau sebulan, kami harus membuat laporan dari percobaan wirausaha kami. Kini, hampir seluruh murid kelas XII di sekolah saya menjadi seorang wirausaha karbitan. Mereka menjual berbagai macam hal, seperti; makanan ringan, nasi kucing, pasmina, jilbab, sepatu, kaos SMANSA, es krim, sayuran, membuka jasa print dan jilid, reseller, dan masih banyak lagi. Bahkan menurut saya, sekolah saya kini menjadi bazar karena di chatlist BBM saya penuh dengan broadcast soal jualan teman-teman saya. Ini memang menarik, baru kali ini saya rasakan persaingan dagang sebenarnya. Ini pun masih tahap sekolah, belum Indonesia bahkan dunia.
Inilah bukti nyata bahwa pemerintah telah berusaha menanamkan prospek-prospek berdagang bagi penerusnya. Sehingga kini mindset bahwa lulus kuliah harus menjadi PNS dan tunduk di bawah pejabat tidak sepenuhnya menjamin hidup yang berkualitas. Membuat pandangan kepada anak-anak muda negeri untuk mandiri dan berpikir bahwa peluang hidup dapat datang dari mana saja, kapan saja, karena Tuhan telah memberikan segalanya yang terbaik bagi umatNya yang beriman. Tinggal kita sebagai manusia yang pandai atau tidak memanfaatkan karunia Tuhan.
Bagi kalian para kaum terdidik yang sempat merasakan PKWU, berbahagialah. Karena kalian baru saja menapaki lapangan pekerjaan baru dan lebih menantang. Sedangkan bagi kalian yang terlewat umur dan tidak sempat mengecap nikmatnya berdagang, kalian bisa mencoba untuk belajar mulai dari sekarang. Jangan lewatkan masa mudamu untuk berkembang dan berusaha. Di samping itu, kalian juga akan merasakan bagaimana persaingan dagang dan melatih mengelola uang sebagai modal awal dan mensyukuri penghasilan sebagai modal selanjutnya dan tambahan uang jajan. Semoga program pemerintah ini dapat membuahkan para enterpreneur cilik yang lebih dari seorang Bob Sadino, Chaerul Tanjung, dan enterpreneur sukses lainnya. Amiin
Sekian, semoga bermanfaat. Tunggu perkembangan saya menapaki semester terakhir di SMA dengan rangkaian peristiwa sekolah yang insha Allah unik, bermanfaat, dan mengesankan. 
Share:
Read More

PKWU 1

Aspek-aspek yang Perlu Ditekankan dalam Pembelajaran PKWU SMA untuk Membangun Entrepreneurship


Pendidikan kewirausahaan sekarang ini diarahkan untuk menciptakan entrepreneur yang inovatif dan kreatif. Karena itu, diperkenalkannya pendidikan kewirausahaan secara formal di sekolah merupakan langkah yang baik untuk menyiapkan lahirnya lebih banyak lagi wirausaha di Indonesia. Pendidikan Prakarya dan kewirausahaan (PKWU) Kurikulum 2013 yang beredar di kalangan guru, nampak  lebih ditekankan pada prakarya semata. Prakarya yang dipelajari di jenjang pendidikan menengah meliputi kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan.
Sebagai pendidik yang diamanati mengampu mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, penulis mencoba menyelaraskan "prakarya" dan Kewirausahaa dengan tuntutan untuk menciptakan etrepreneur yang inovatif dan kreatif. Intinya, menjadikan muatan prakarya sebagai satu tahapan kegiatan kewirausahaan, yakni tahapan "produksi". Pilihan ini berkonsekuensi bukan upaya "membuat produk sebanyak banyaknya" namun lebih pada memahami dan mengaplikasi proses produksi itu sendiri sedalam dalamnya melalui pembelajaran.
Ada enam aspek aspek yang penulis coba kembangkan melalui kontens PKWU K 13 SMA, yakni aspek Karakter Kewirausahaan, Perencanaan Usaha, Produksi dan pengemasan (Prakarya) , Aspek Pemasaran, Aspek Keuangan (BEP dll) dan aspek ke enam adalah aspek Analisis dan Evaluasi.
Untuk tujuan tersebut, maka pilihan muatan yang memungkinkan peserta didik dapat melakukan secara berkesinambungan dengan menerapkan ke enam aspek tersebut, konten pengolahan, dalam pandangan penulis, adalah konten yang sangat memungkinkan diterapkannya ke enam aspek kewirausahaan tersebut. Dari pencarian ide, perencanaan bisnis,produksi, aspek ekonomi, pemasaran dan evaluasi/analisa dapat dilakukan di kelas.
Semua langkah-langkah, konten dan aspek PKWU yang disajikan memungkinkan peserta didik melakukan tindakan-tindakan wira usaha  yang inovatif dan kretif dari mulai ide, produksi,pemasaran hingga analisa dan evaluasi, Di kelas, penulis tegaaskan bahwa kemampuan, kompetensi yang dikembangkan bukan kemampuan sebagai "tukang" belaka, tetapi kemampuan sebagai manager/direktur. Hal ini dikarenakan aspek perencanaan,pelaksanaa dan evaluasi sesungguhnya adalah fungsi manegement.
Contoh konkritnya, misalnya kita ingin berkarya "pegawetan berbahan nabati" pada pengolahan, maka diawali dari aspek penggalian ide,perencanaan,produksi melakukan pengawetan berbahan nabati, perhitungan harga satuan, titi impas target profit margin, pengemasan dan pemasaran dan evaluasi dilakukan melalui endekatan lening by doing dengan model "cooperative" learning.
Melalui proses demikian, maka bukan saja peserta didik terampil memproduksi (image prakarya) tetapi juga dituntut memproduksi olahan pangan yang berkualitas, dapaat dijual juga menghadapi riil hasil usahanya. Keuntungan, kerugian, disukai atau tidak disukan oleh "pasar" dapat dijadikan bahan evaluasi dan analisis seluruh peserta didik.
Share:
Read More